SINDO DOMPU - Sejak mulai menjabat sebagai Kepala Sekolah SMPN 9 Dompu pada tahun 2022, Sumiyati, S.Pd., langsung dihadapkan pada kondisi fasilitas belajar yang memprihatinkan. Gedung sekolah yang rusak akibat bencana memaksa siswa belajar di teras dan memanfaatkan ruangan seadanya.
"Saat saya masuk, belum ada apa-apa. Gedung lama menjadi tempat belajar, bahkan siswa belajar di teras karena ruang kelas sebelumnya rusak akibat bencana,"ungkap Sumiyati saat dikonfirmasi media ini, Senin (08/12/2025).
Beberapa minggu setelah menjabat, berkat upaya lobi yang kuat, ia berhasil mendapatkan dukungan pembangunan dari pemerintah. Pagar depan sekolah dan dua bangunan ruang belajar baru akhirnya terealisasi.
Meski demikian, masih terdapat satu ruang kelas belajar (RKB) yang tidak dapat digunakan. Demi keselamatan siswa dan guru, Sumiyati memilih tidak memaksakan penggunaan ruangan tersebut.
"Untuk sekarang satu RKB tidak bisa dipakai, dan kami tidak ingin memaksakan proses belajar demi keselamatan bersama,"ujarnya.
Sebagai solusi, ia menyulap ruang Laboratorium dan Tata Usaha menjadi kelas sementara agar proses pembelajaran tetap berjalan optimal.
Dalam memimpin, Sumiyati menekankan disiplin waktu sebagai contoh bagi seluruh warga sekolah. Baginya, menjalankan tugas dengan hati yang ikhlas merupakan kunci kemajuan pendidikan di SMPN 9 Dompu.
"Saya sebagai pemimpin wajib disiplin agar menjadi teladan. Yang penting menjalankan tugas dengan hati yang ikhlas demi memajukan sekolah," tegasnya.
Selama kepemimpinannya, Sumiyati mengaku tidak menghadapi kendala berarti. Hubungan yang harmonis antara kepala sekolah, guru, dan staf TU menjadi sumber semangat dalam bekerja.
"Guru-guru di sini sangat bekerja keras demi kemajuan siswa-siswi. Proses mengajar terus meningkat," tambahnya.
Dengan perbaikan fasilitas dan peningkatan kinerja tenaga pendidik, Sumiyati optimis mutu pendidikan di SMPN 9 Dompu akan terus berkembang,"pungkasnya.(KS - BEDO)



0 Komentar