SINDO DOMPU - SDN 14 Manggelewa kini tampil jauh lebih layak dan nyaman digunakan setelah menjalani proses rehabilitasi pada tahun 2025. Kepala Sekolah SDN 14 Manggelewa, Arifin, S.Pd, SD, mengungkapkan bahwa kondisi sekolah sebelumnya sangat memprihatinkan dan tidak mendukung proses belajar mengajar.
Menurut Arifin, saat pertama kali dirinya bertugas di sekolah tersebut, hampir seluruh sarana dan prasarana dalam kondisi rusak berat. Ruang kelas sering kebanjiran ketika hujan, sehingga siswa terpaksa keluar dari ruangan saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Tidak hanya ruang kelas, kantor guru juga mengalami kebocoran dan genangan air.
"Anak-anak itu kurang nyaman mengikuti kegiatan belajar. Kalau hujan, mereka terpaksa keluar karena ruangannya dibanjiri air," jelasnya.
Perubahan mulai terlihat setelah sekolah menerima bantuan rehabilitasi pada tahun 2025, yang menjadi titik balik perbaikan fisik sekolah. Sebelumnya, kondisi SDN 14 Manggelewa bahkan disebut-sebut sebagai salah satu sekolah dengan kondisi terburuk di Kabupaten Dompu.
Namun kini, gedung sekolah tampak tertata, kokoh, dan nyaman digunakan. "Sekarang Alhamdulillah, ruangan kelas dan kantor sudah jauh lebih baik. Sepertinya sudah seperti bangunan hotel," ungkap Arifin.
Rehabilitasi sekolah saat ini sudah mencapai sekitar 74 persen. Masih terdapat beberapa item pekerjaan yang sedang diselesaikan, namun progres keseluruhan dinilai berjalan baik.
"Kita bisa lihat sendiri bagaimana model pekerjaannya. Ini masih proses, tapi sudah masuk sekitar 74 persen,"katanya.
Ia menegaskan bahwa pembangunan ini diperlakukan layaknya membangun fasilitas umum yang sangat penting, bahkan setara dengan pembangunan rumah ibadah karena merupakan kebutuhan dasar generasi muda.
Menariknya, tenaga kerja dalam proyek rehabilitasi ini melibatkan masyarakat setempat. Hal ini dilakukan untuk membantu warga sekitar mendapatkan lapangan pekerjaan.
"Alhamdulillah luar biasa. Tahun ini semua tenaga yang dipakai adalah masyarakat sini. Banyak yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan, jadi ini sangat membantu," terang Kepala Sekolah.
Masyarakat juga menunjukkan dukungan besar terhadap pembangunan sekolah. Bahkan, warga turut serta menjaga bahan-bahan dan perlengkapan pembangunan agar tetap aman.
"Bahan-bahan bangunan yang disimpan di luar tetap aman. Masyarakat sangat peduli karena mereka merasa ikut memiliki pembangunan ini," tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat bekerja dengan rasa tanggung jawab tinggi karena diberikan kepercayaan dan kesempatan untuk terlibat langsung.
Kepala sekolah berharap proses rehabilitasi dapat segera rampung agar seluruh kegiatan belajar mengajar bisa berjalan optimal di lingkungan yang aman, nyaman, dan representatif.
"Kami tetap menjaga dan mengawasi pengerjaan siang dan malam demi kelancaran pembangunan. Semoga segera tuntas dan memberi manfaat besar bagi anak-anak bangsa," tutupnya. ( BEDO )




0 Komentar