Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Petani Peternak Doroncanga Audiensi dengan Pemkab Dompu, Sampaikan Aspirasi soal Rencana Pembangunan Batalion


SINDO DOMPU -  Sejumlah petani dan peternak dari kawasan Doroncanga, Kecamatan Pekat, melakukan audiensi dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Dompu pada Kamis (25/9/2025) di Ruang Rapat Bupati Dompu.


Audiensi ini digelar untuk menyampaikan aspirasi terkait rencana pembangunan Batalion Ketahanan Pangan TNI Angkatan Darat di lahan yang selama ini menjadi kawasan usaha pelepasan ternak. Para peternak berharap agar usaha yang telah dijalankan secara turun-temurun tidak diabaikan dalam proses pembangunan tersebut.


Dalam pertemuan itu, Bupati Dompu Bambang Firdaus, SE hadir langsung menerima perwakilan petani. Ia didampingi Dandim 1614/Dompu Letkol Czi Janu Hendarto, Kapolres Dompu AKBP Sodikin Fahrojin Nur, perwakilan Kejari Dompu Joni Eko Waluyo, SH, serta Sekda Gatot Gunawan, SKM., M.MKes. Sejumlah pejabat teras Pemkab Dompu juga turut hadir.


Perwakilan peternak, antara lain Muksin, Sanusi, Drs. H. Aleksander, dan Ulya Ramadhani, menyampaikan beberapa persoalan yang kerap muncul di areal Doroncanga. Mereka menyoroti adanya oknum yang mengklaim lahan pelepasan ternak sebagai milik pribadi. Hal itu, menurut mereka, menghambat aktivitas para peternak.


Selain itu, para peternak juga meminta agar Perda Nomor 16 Tahun 2023 yang mengatur kawasan pelepasan ternak direvisi. Mereka menilai luasan areal yang tercantum selama ini tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan.


Bupati Dompu menegaskan bahwa rencana pembangunan batalion merupakan kepentingan negara yang wajib didukung. Namun, ia juga menekankan perlunya mengakomodir kepentingan masyarakat peternak agar tidak dirugikan.


“Terkait sertifikat lahan yang diterbitkan atas nama pribadi di kawasan pelepasan ternak, saya minta dukungan Forkopimda untuk menertibkannya sesuai aturan yang berlaku,” tegas Bambang Firdaus.


Ia juga menyetujui revisi Perda Nomor 16 Tahun 2023 untuk menyesuaikan luasan areal berdasarkan pengukuran titik ordinat yang benar, sekaligus agar sesuai dengan RTRW. Rencananya, kawasan pelepasan ternak akan dialihkan ke Doro Mboha dari sebelumnya di Doroncanga.


Mendengar solusi yang ditawarkan, perwakilan peternak menyatakan kegembiraannya. Mereka mengaku lega karena aspirasi yang disampaikan mendapat tanggapan positif dari pemerintah.


“Sebagai petani peternak kami merasa gembira dan berbahagia atas solusi yang diberikan Bupati,” ujar salah satu perwakilan.


Audiensi pun ditutup dengan suasana akrab. Para peternak, Bupati, Forkopimda, dan pejabat yang hadir saling berjabat tangan sebelum meninggalkan ruangan.( Yun)

Posting Komentar

0 Komentar